My Engagement Story: The Preparation


Hai, apakabar?

Postingan kali ini akan lebih membahas mengenai hal yang udah cukup lama aku tidak bahas, apa ituu? hehe tentang kehidupan percintaan dan rumah tangga 😆.

Postingan kali ini aku harap akan mencadi juga sebuah cerita yang nantinya bisa di baca oleh anakku, Zefa, dan adiknya.

Bermula dari kira - kira akhir tahun 2021, Mas Dimas, yang saat itu menjadi pacarku selama 3 tahunan lebih, mengutarakan maksudnya untuk mengajak aku untuk ngobrol bersama keluarganya.

Aku ingat waktu itu kami pergi ke Ocean Garden, salah satu restoran di Malang. Sore itu cukup haru, karena untuk kali pertama aku berani untuk open up tentang cerita mengenai aku yang menjadi ibu tunggal ke keluarga Mas Dimas, the backstory. 

Pada saat itu aku dan Mas Dimas ditanyai beberapa pertanyaan, seperti Äpakah kamu sungguh sudah siap untuk lanjut ke jenjang berikutnya? Apakah kamu sudah yakin, ini adalah seseorang yang kamu mau nikahi?

Setelah pertemuan itu, kami berlanjut di pertemuan keluarga di rumahku di Surabaya, pada tanggal 12 Desember 2022.  Salah satu hari yang mendebarkan, karena untuk pertama kalinya aku diminta ibaratnya dari keluargaku, untuk berlanjut ke jenjang serius.

pembicaraan itu terus berlanjut hingga menentukan tanggal pertunangan.

Sebelum pertunangan, banyak sekali pengalaman yang pastinya kami lalui, dan mendewasakan aku secara pribadi, making me even more mature dalam hal relationship. 

mulai dari persiapan pertunangan, beli beli sesrahan, semua ada suka dukanya, bingung belanja ini itu, apa yang kurang, budget yang terus menipis, hahaha semuanya kami nikmati dan kami lalui dengan penuh syukur sampai akhirnya pertunangan kami kami tentukan di tanggal 27 Februari 2022.

Namun, sesuatu terjadi, di tanggan 10 Februari 2022, PCR test covidku menunjukan hasil positif, yang artinya aku butuh 10 hari untuk isolasi di rumah. Akhirnya kami memutuskan untuk mengundur acara pertunangan kami ke tanggal 20 Maret 2022.

untung saja kami mengundurkan tanggal acara pertunangan kami, karena, di Bulan Februari, beberapa anggota keluargaku pada tumbang, terkena COvid, akhirnya ya.. setelah 2 tahun pandemi, kami pada kena satu satu.kecuali orang rumah Surabaya Karang Empat nggak ada yang kena. 

Kembali lagi ke acara pertunangan kami, aku bersyukur karena ada teman - teman dari Malang yang turut membantu acara kami. Mereka membantu mulai dari foto pra engangement, hingga hari H acara, terima kasih banyak teman - teman. 

Masalah venue. Tidak begitu terpikir oleh aku dan Mas Dimas kalau bakal ada banyak keluarga yang ikut dan tempat yang kami butuhkan besar. Yang ada dalam pikirku waktu itu hanya tempat simple yang cukup untuk 50 orang, untuk keluarga kami berdua, kami berdua setuju untuk melaksanakan pernikahan di HOTEL 88 Embong Malang Surabaya. Yang pada saat mendekati hari H, baru terpikir oleh kami bahwa ruangannya tidak cukup. Hehehe, jadi bingung. Lalu aku coba menghubungi beberapa vendor venue yang sudah pernah kuhubungi, coba aku telepon,yang pertama aku telepon adalah Hotel Palm Park yang letaknya dekat dengan rumah, hanya 2 km, dan ternyata dia mau membantu untuk menyamakan harga makanan per porsi dengan hotel sebelumnya...

Meski dengan berat hati, namun dengan harapan venue yang lebih leluasa dan besar, dan lebih muat dengan anggota keluarga kami, kami relakan dp venue yang sudah kami transferkan ke hotel 88 Embong Malang dan beralih ke Hotel Palm Park yang letaknya dekat dengan rumahku. 

Comments

Popular posts from this blog

Dunia Umbi

Gavriel Zefanya Primadio